Rabu, 22 Februari 2017

Suku Dani Papua

Sejarah Kebudayaan Suku Dani (ndani) di Papua
kebudayaan suku Dani papua
Potret masyarakat suku Dani penghuni dataran tinggi Papua Barat



Jejak Nusantara - Orang Dani atau Ndani hidup di pedalaman Papua, yaitu didataran tinggi pegunungan jayawijaya bagian tengah. Ibukotanya kota wamena yang cukup ramai dengan para pendatang dari daerah lain di Indonesia. Pemukiman mereka umumnya berada di sekitar hulu sungai-sungai besar seperti Memberamo yang bermuara ke pantai utama Papua.

   Danau-danau yang terdapat di pegunungan tengah ini menjadi sumber air bagi dua cabang sungai Memberamo, yaitu sungai idenburg yang mempunyai anak cabang yang bernama hablifoeri. Di hulu sungai ini terdapat desa-desa Dani seperti bokondini dan kelila yang dihuni oleh sekitar 15.000 jiwa. Cabang membramo yang kedua adalah sungai rauffaer dengan anak cabangnya sungai toli.

   Desa-desanya seperti karubaga, mamit, kanggime, dan lain-lain di huni sekitar 40.000 jiwa. Anak cabang Rauffer yang kedua adalah sungai ilaga, di sekitarnya hidup 40.000 jiwa. Anak cabangnya yang ketiga adalah sungai yamo atau sungai nogolo. Desa-desanya antara lain Ilu, Mulia dan sinak, di sini hidup sekitar 25.000 jiwa penduduk.

   Di lereng pegunungan jayawijaya bagian selatan terdapat lembah baliem yang terkenal. Dari sini sungai Baliem berasal yang bermuara kepantai selatan. Desa-desa yang penting disini adalah Kwiyawagwi, Tiom, Pit ,Makki, dan Pyramid, dimana penduduk yang hidup sekitar 50.000 jiwa. Kediaman orang Dani ini dapat ditemukan pada ketinggian 800-3000 meter dari permukaan laut. Desa yang tertinggi dari permukaan laut adalah kwiyawagwi. Secara adminstratif daerah tempat tinggal masyarakat Dani ini termasuk wilayah kabupaten jayawijaya, dengan ibukotanya wamena.

   Asal-usul orang Dani masih kabur, walaupun ada yang berasumsi bahwa masyarakat ini merupakan bukti gelombang awal pemindahan manusia dari daratan asia pada ribuan tahun yang lalu. Walaupun mereka diperkirakan mulanya dating sebagai masyarakat preagriculture, namun sekarang mereka telah menerapkan sistem bercocok tanam di ladang dengan tanaman utama ubi jalar.

   Bahasa Dani tergolong Non-Austronesia atau Papuan, mungkin lebih dekat kepada rumpun Bahasa Melanesia dan Pasifik barat pada umumnya. Keluarga besar Bahasa Dani termasuk kelompok Bahasa pegunungan bagian barat. Bahasa Dani juga terbagi menjadi dua dialek, yaitu dialek Dani barat atau yang lebih dikenal sebagai Bahasa laany atau lani, dengan penutur sekitar 134.000 jiwa. Yang kedua adalah dialek Dani lembah besar atau Dani Baliem, dengan penutur sekitar 50.000 jiwa.

   Peralatan hidup orang Dani sampai sekarang umumnya masih terbuat dari kayu, batu, serat tumbuh-tumbuhan, bamboo, tulang-tulang, dan taring hewan. Untuk alat pemotong mereka masih mengandalkan kapak batu yang sebagian juga yang mereka gunakan sebagai alat tukar untuk memperoleh barang-barang dari suku-suku bangsa dari dataran rendah. Untuk alat keperluan keladangannya mereka hanya menggunakan semacam sekop dari kayu. Gunanya untuk menyiduk lumpur ketika membentuk saluran air ketika supaya ladangnya tetap kering. Untuk menanam benih ubi mereka gunakan tongkat kayu pelobang.

   Untuk kemudahan memasak dengan batu panas mereka menggunakan jepitan kayu. Barang-barang kecil mereka di bawa dengan keranjang yang dianyam seperti jala (Noken). Kalau bepergian mereka selalu membawa perlengkapan pembuat api. Senjata utama mereka adalah busur dan anak panah serta tombak dari kayu. Selain untuk berperang senjata ini digunakan untuk berburu babi hutan, burung, kuskus, dan lain-lain.

   Pakaian asli orang Dani sangat minim. Laki-laki cukup menutup penisnya dengan kulit labu air yang sudah kering, wanitanya hanya memakai rok dari untaian serat rumput. Koteka, yaitu labu penutup penis orang Dani, ada beberapa macam. Waktu bekerja mereka pakai yang pendek, dan dalam kesempatan yang resmi mereka pakai koteka yang panjang. Untuk hiasan ada koteka yang dibentuk melingkar-lingkar, dan diukir dengan motif tertentu.

   Rumah orang Dani ada dua macam, yang pertama adalah rumah untuk laki-laki dewasa dan anak laki-laki remaja. Yang kedua adalah rumah keluarga, khususnya untuk kepentingan kaum wanita, ibu, gadis, dan anak kecil. Bentuk dan ukuran kedua macam rumah ini tidak jauh berbeda. Konstruksinya melingkar dalam diameter sekitar 4-5 meter, ditutup dengan atap kerucut dari rumput-rumput kering. Dinding rumah terbuat dari lembaran kayu atau kulit kayu.semua sambungan diikat dengan tali atau rotan. Lantai tanah dalam rumah digali beberapa incilalu ditutupi rumput kering tebal-tebal. Tungku api terletak di tengah-tengah lantai. Rumah untuk kaum laki-laki biasanya sedikit lebih besar daripada rumah keluarga.

   Disekeliling rumah dibuat pagar dari kayu supaya babi peliharaan tidak lari keluar. Kandang babi itu mereka buat seperti pondok dengan atap dari rumput kering. Babi peliharaan jarang dipotong kecuali jika ada pesta. Tetapi protein hewani bisa juga mereka penuhi agak sering dari hasil berburu babi hutan dan berbagai jenis binatang menyusui lainnya.

        

    Alat musik satu-satunya yang dikembangkan orang Dani adalah genggong yang terbuat dari bambu. Itupun hanya dimainkan sendiri-sendiri oleh seorang laki-laki dewasa dan remaja.

   Sistem pertanian orang Dani tergolong sebagai perladangan berpindah. Mereka menebangi pohon-pohon dari bagian hutan yang dipilih sebagai lokasi ladang, kemudian dibakar sampai menjadi abu. Sesudah dianggap dingin maka kaum wanitannya mulai membuat lobang ditanah dengan tongkat kayu dan menanam ubi jalar manisnya. Ladang seperti ini dalam beberapa tahun akan hilang kesuburannya, sehingga mereka terpaksa membuka ladang baru, yang lama ditinggalkan untuk kembali menjadi hutan. Diperkirakan ada sekitar 43 macam jenis ubi jalar yang ditanam oleh seorang Dani. Selain itu mereka juga menanam keladi, ketimun, labu-labuan, tebu, berbagai kacang-kacangan, pisang, jagung, dan tembakau. Sekarang sudah diperkenalkan juga cara menanam padi. Di wamena sawah mereka sudah panen sejak beberapa tahun yang lalu.

    Orang Dani memperoleh garam dari berbagai sumber air garam di pegunungan. Garam itu mereka buat dengan cara yang amat sederhana.

   Setiap komunitas kampung Dani terbagi ke dalam dua paruh masyarakat (moiety), yang pertama disebut wida (wyda, wodo, wonda) yang kedua disebut waiya (waya, weya). Perkawinan biasanya terjadi antar paruh masyarakat tersebut. Masing-masing paruh terdiri atas beberapa klen patrilineal (anibenu). Karena itu sistem perkawinan mereka bersifat eksogami patrilokal dan lebih diutamakan eksogami klen dan antar paruh masyarakat. Walaupun orang Dani suka membentuk keluarga inti dengan rumah tangga sendiri, akan tetapi suami dan anak laki-lakinya yang sudah remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bujang. Pemuda lebih banyak dipengaruhi oleh hubungan sosialnya dengan saudara laki-laki ayahnya. Setiap klen biasanya tinggal berkelompok dalam lingkungan sebuah pedukuhan (bagian dari kampung), yang ditandai oleh sebuah rumah bujang dan beberapa rumah keluarga.

   Kehidupan politis komuniti Dani biasanya dipengaruhi oleh dua anibenu (klen) yang dominan dari setiap paruh masyarakatnya. Mereka akan mengadakan semacam konfederasi antar paruh dan kampung, terutama menghadapi ancaman peperangan dengan kelompok-kelompok konfederasi lain.

   Kepemimpinan kelompok Dani barat misalnya terbagi atas tiga tingkatan. Pertama adalah pemimpin pedukuhan yang disebut nagawan, biasanya juga pemimpin anibenu. Kedua, adalah pemimpin sub-konfederasi yang disebut ap nggowok (orang besar). Yang ketiga adalah pemimpin konfederasi yang disebut ap ndage mbogot (orang yang digelari langit).

Baca juga : Suku Akik di Sumatera

   Walaupun dimasa sekarang Ndani telah memeluk agama katolik atau protestan, sebagian dari mereka masih memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Dalam religi lamanya, orang Dani mempercayai banyak sekali makhluk halus, baik yang berdiam dilangit, maupun di bumi dan di bawa tanah.

Sumber. Heider 1970,1979; Hayward 1980.

Related Posts

Suku Dani Papua
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.